Peran Konsultan SLF dalam Pengurusan Sertifikasi Bangunan

Untuk meringkas proses pembuatan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) butuh konsultan SLF. Sebab, SLF ini menjadi dokumen penting untuk tiap bangunan, terutama bangunan komersial. Sertifikasi ini bertujuan untuk menyatakan bahwa sebuah bangunan sudah layak fungsi penggunaannya.

Terlebih proses pengurusan sertifikasi ini cukup rumit, ada berbagai persyaratan teknis yang dibutuhkan, seperti instalasi listrik, struktur bangunan, instalasi air, sistem proteksi kebakaran, dan sebagainya.

Mengenal Konsultan SLF

Mengurus sendiri pembuatan SLF tentu akan memakan waktu yang bisa mengurangi fokus Anda dalam proyek pembangunan. Sehingga dibutuhkan konsultan yang membantu Anda menyelesaikan berbagai persyaratan pembuatan sertifikasi tersebut.

Konsultan ini mempunyai keahlian untuk memastikan bangunan sudah sesuai dengan seluruh persyaratan laik fungsi. Mulai dari tahap persiapan dokumen hingga pemeriksaan teknis lapangan. Jadi, mereka akan membantu para pengembang untuk memenuhi persyaratan hingga SLF diterbitkan pemerintah setempat.

Peran Konsultan SLF

Untuk mengenal konsultan SLF lebih lanjut, Anda perlu memahami apa saja peran mereka yang berguna untuk penerbitan sertifikasi itu sendiri. Penasaran apa saja? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Pemeriksaan Bangunan

Konsultan sertifikasi laik fungsi ini biasanya mempunyai tim ahli untuk memeriksa dan verifikasi bangunan, fasilitas, dan peralatan. Tim itu mampu memastikan bangunan ataupun peralatannya sudah sesuai standar keamanan dan kualitas. Terutama terhadap kepatuhan terhadap regulasi pemerintahan setempat.

Proses ini termasuk uji kelaikan soal kesehatan dan dampak lingkungan dari pembangunan dan penggunaan bangunan. Sehingga pengembang tidak perlu khawatir dengan persyaratan yang rumit ini.

Mengurus SLF

Jika sudah dianggap memenuhi persyaratan dan standar yang ditetapkan pemerintah, konsultan akan mengajukan dokumen tersebut ke instansi terkait. Anda tidak perlu direpotkan lagi dengan dokumen-dokumen yang cukup kompleks ini.

Terlebih, SLF ini menjadi bukti bangunan sudah sesuai standar regulasi yang ditetapkan pemerintah setempat. Penggunaan bangunan ke depannya tidak akan lagi menemui persoalan-persoalan yang bisa berakibat pada kerugian.

Lihat juga : Alasan Pentingnya Memprioritaskan Keamanan Bangunan

Menjaga Kepercayaan Publik

Tahap verifikasi yang sangat ketat, menjadi cara untuk menjaga kepercayaan publik pada bangunan, fasilitas publik atau peralatan. Sebab, sudah memiliki sertifikasi yang memenuhi standar pembangunan tersebut. Ini penting untuk memastikan kesehatan, dampak lingkungan, dan keselamatan dari masyarakat itu sendiri. Selain itu, memastikan bahwa pendirian bangunan sudah layak dan aman untuk digunakan.

Konsultasi dan Rekomendasi

Konsultan laik fungsi ini juga memberikan jasa konsultasi dan memberi rekomendasi kepada para pengembang. Terutama soal bagaimana cara untuk meningkatkan keamanan dan kualitas bangunan tersebut.

Sehingga konsultan ini memiliki peran penting untuk memastikan keseluruhan soal keamanan, dampak lingkungan, dan kesehatan masyarakat. Selain itu, menjamin bangunan Anda sudah tersertifikasi kelayakannya.

Alasan Menggunakan Konsultan SLF

Setelah mengetahui pentingnya peran mereka, mungkin Anda butuh alasan mengapa harus menggunakan konsultan laik fungsi tersebut. Berikut ini beberapa alasan mengapa perlu menggunakan jasa mereka.

Memiliki Keahlian Teknis

Konsultan SLF sudah dibekali dengan pengetahuan dan keahlian soal regulasi dan standar kelayakan fungsi dari bangunan. Bahkan, tiap aspek legal dan teknis yang dibutuhkan seperti struktur, konstruksi, elektrikal, mekanikal hingga plumbing.

Efisiensi Proses

Proses mengurus sertifikasi ini menjadi proses kompleks yang memakan waktu. Namun, mereka mampu mempercepat segala proses. Caranya dengan mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan, melakukan identifikasi dan mengatasi permasalahan potensial sejak awal. Selain itu, mereka juga memastikan seluruh syarat sudah terpenuhi sebelum mengajukannya pada instansi terkait.

Kepatuhan Regulasi

Regulasi sering kali mengalami perubahan yang mungkin belum Anda ketahui. Apalagi setiap daerah memiliki regulasi yang berbeda-beda mengenai bangunan dan lingkungan. Mereka sudah memahami regulasi secara nasional dan lokal yang mesti dipatuhi. Ini penting untuk meminimalisir risiko adanya penundaan penerbitan SLF yang bisa berakibat pada kerugian bagi pengembang.

Evaluasi Laik Fungsi

Tidak hanya sebatas melakukan pemeriksaan dan verifikasi, konsultan ini juga melakukan evaluasi bangunan. Ini penting untuk memastikan bagaimana kelayakan suatu bangunan benar-benar sudah sesuai.

Berbagai aspek yang dievaluasi, termasuk instalasi sistem bangunan dan keselamatan struktural. Evaluasi membantu untuk mengidentifikasi sekaligus perbaikan atas potensi permasalahan, sebelum pihak terkait yang melakukan pemeriksaan.

Meningkatkan Kualitas Bangunan

Para pengembang bisa memastikan bangunan sudah aman dan layak untuk digunakan dengan bantuan konsultan laik fungsi ini. Sebab, mereka bukan hanya membantu memenuhi standar minimal, tetapi memberi saran untuk melakukan perbaikan sekaligus peningkatan kualitas bangunan. Sehingga bisa membantu dalam meningkatkan fungsionalitas dari bangunan.

Mendukung Jika Ada Inspeksi

Ketika ada inspeksi dari instansi terkait, konsultan laik fungsi akan melakukan pendampingan pada pengembang. Apabila ada temuan dari inspeksi tersebut, mereka akan membantu untuk menjelaskannya. Selain itu, memastikan seluruh pertanyaan dari pihak terkait bisa terjawab.

Meminimalisir Persoalan Hukum

Apabila seluruh aspek bangunan sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku, tentu ini dapat meminimalisir persoalan hukum. Bukan tidak mungkin persoalan semacam ini dapat muncul jika tidak ada kepatuhan. Hal ini bisa berdampak pada penutupan bangunan, tuntutan hukum, dan pembayaran denda.

Dokumentasi Sesuai

Mereka akan memastikan seluruh dokumen yang dibutuhkan sudah tersusun secara lengkap dan sesuai. Dokumen ini penting sebagai referensi masa mendatang apabila ada permasalahan ataupun perubahan bangunan.

Bagaimana Cara Memilih Konsultan SLF?

Anda sudah yakin akan menggunakan jasa dari konsultan laik fungsi? Namun, memilih konsultan ini cukup membingungkan. Jangan sampai nantinya konsultan ini tidak membantu sama sekali yang berakibat pada potensi kerugian. Ada berbagai aspek yang bisa Anda pegang dalam memilih konsultan yang tepat, sebagaimana berikut.

Portofolio

Periksa portofolio dari konsultan yang mencantumkan berbagai proyek yang sudah pernah mereka kerjakan. Pahami aspek seperti perusahaan, wilayah, dan jenis bangunan dari proyek tersebut.

Apabila sudah banyak perusahaan yang menggunakan jasanya, tentu menandakan pengalamannya. Kemudian soal wilayah memungkinkan perbedaan dari regulasi yang berlaku. Cek apakah konsultan tersebut sudah pernah mengerjakan proyek di wilayah Anda, sebagai tanda mereka sudah memahami regulasi setempat.

Selanjutnya, lihat jenis bangunan yang sudah pernah mereka tangani. Sebab, tiap jenis bangunan mempunyai variabel berbeda-beda soal standarisasi atau pun persyaratannya.

Legalitas

Cek juga bagaimana legalitas konsultan tersebut, apakah merupakan badan usaha resmi. Mereka harus sudah mengantongi Sertifikat Badan Usaha dan diakui secara sah. Kemudian lihat pula kelengkapan dokumen seperti NIB, Akta Perusahaan, SIUJK, dan berbagai dokumen legalitas lainnya.

Reputasi

Reputasi konsultan menjadi hal penting untuk memperlihatkan bagaimana track record mereka. Ini berhubungan dengan tanggung jawab dan integritas mereka dalam menyelesaikan proyek sesuai perjanjian kerja. Sebab, dalam hal perizinan sering kali ada tantangan dan permasalahan, apakah konsultan ini mampu menyelesaikannya dengan baik.

Memilih konsultan SLF profesional dan berpengalaman memang cukup sulit. Namun, jika Anda mempertimbangkan penjelasan di atas, itu bukan menjadi persoalan. Jangan sampai salah memilih jasa konsultan karena berpengaruh pada kelancaran penggunaan bangunan.

Alasan Pentingnya Memprioritaskan Keamanan Bangunan

Dalam artikel kali ini, kami akan membahas tentang pentingnya standar keamanan bangunan dan gedung yang merupakan hal penting dan prioritas untuk mencegah terjadinya kegagalan pada sebuah bangunan. Struktur merupakan suatu kesatuan rangkaian antara beberapa elemen yang dirancang agar bisa menerima dan menampung beban baik beban dari luar ataupun beban beratnya sendiri tanpa terjadinya perubahan bentuk dan melewati batas persyaratan.

Adanya sistem struktur bangunan ini tujuan utamanya adalah untuk memikul beban-beban yang bekerja di bangunan tersebut dengan aman dan efektif, kemudian menyalurkan ke tanah dan melalui fondasi. Untuk struktur bangunan sendiri khususnya di bangunan gedung bertingkat wajib selalu menggunakan rancangan terlebih dulu agar bangunan tersebut menjadi kokoh dan bisa mencegah kerusakan pada bangunan karena bencana alam yang terjadi seperti gempa bumi dan lain sebagainya.

Kegagalan konstruksi bangunan sekitar 20-40% terjadi pada tahap proses pelaksanaan, sekitar 54% dikarenakan oleh tenaga kerja yang kurang terampil dan 12% selebihnya diakibatkan karena mutu material. Jika bangunan atau gedung yang akan dibangun tidak dirancang dengan baik terlebih dulu maka bisa menyebabkan resiko terjadinya kegagalan yang semakin besar dan dapat merusak bangunan serta lingkungan sekelilingnya.

Semua bangunan seperti gedung-gedung bertingkat, rumah ataupun fasilitas umum seharusnya sudah memberikan perasaan aman dan nyaman untuk para penghuninya maupun pengunjungnya. Akan tetapi ketika keamanannya kurang baik ataupun diragukan, maka akan cukup sulit bangunan tersebut bisa memberikan rasa aman dan nyaman.

Keamanan suatu bangunan ini sendiri tergantung dengan proses pembangunannya dan perancangan gedungnya berdasarkan standar SNI tentang perancangan dan pembangunan gedung. Untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan bidang konstruksi, penyelenggaraan pekerjaan konstruksi ini harus memenuhi persyaratan tentang keamanan, kesehatan kerja dan keselamatan kerja di tempat kegiatan konstruksi.

Persyaratan tentang keamanan, kesehatan, keselamatan juga harus memenuhi pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dimana pedoman tersebut dipertegas juga oleh pemerintah kepada kontraktor-kontraktor supaya setiap pekerjaan konstruksinya dapat terlaksana dengan baik.

Pada perancangan dan pembangunan suatu gedung ada beberapa aspek penting dan prioritas untuk diperhatikan. Untuk setiap aspek tersebut yang ditinjau dari perancangan dan pembangunan sebuah gedung harus dikerjakan dengan cermat dan teliti karena pekerjaan pembangunan tersebut memiliki peran sangat penting untuk keberhasilan pembangunan tersebut.

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam perencanaan dan pembangunan sebuah gedung supaya bangunan lebih kokoh. Hal yang harus diperhatikan tersebut diantaranya yaitu penentuan dimensi kolom dan balok agar setiap bagian kolom dan balok mampu menerima semua beban yang ditanggung di setiap lantainya.

Penentuan bentuk, dimensi, jumlah serta peletakan fondasi ini menjadi salah satu dari bagian sangat penting untuk pembangunan gedung. Hal ini bertujuan supaya seluruh beban bangunan bisa disalurkan dan dapat ditahan oleh tanah dengan fondasi yang kuat. Bentuk struktur bangunan yang didesain oleh arsitektur ini sering kali ditinjau lagi agar bentuk pada bangunan bisa tetap stabil, oleh karena itu perancangan bangunan menjadi sangat penting.

Kualitas bahan material yang digunakan untuk bangunan juga menjadi salah satu dari faktor yang penting untuk pembangunan sebuah gedung. Bahan material yang digunakan untuk gedung haruslah dirancang dulu supaya mampu menerima beban dan memiliki ketahanan umur yang lama.

Peraturan dan standar yang ditetapkan untuk bangunan yang ditetapkan pada tahap perencanaan serta perhitungan pembangunan gedung sangatlah penting agar dapat memenuhi nilai-nilai dari batas keamanannya. Untuk peraturan dan standar ini sendiri sudah ditetapkan oleh pemerintah dan hal ini bertujuan agar setiap proyek serta konstruksi batas-batas keamanan selalu diimplementasikan.

Alasan Keamanan Bangunan Menjadi Prioritas

Berikut adalah sejumlah alasan mengapa keamanan bangunan gedung menjadi prioritas dan sangat penting.

1. Menjaga Keselamatan

Dengan gedung yang aman dan nyaman membuat penghuninya dan para pengunjung merasa aman, nyaman dan tenang.

2. Melindungi Data dan Aset

Gedung yang aman dapat melindungi data-data penting dan aset perusahaan, misalnya informasi proyek tertentu dan informasi warga negara.

3. Menjaga Stabilitas Struktur Bangunan

Sebuah bangunan yang kurang stabil berpotensi dapat mengancam keselamatan para penghuninya dan bahkan pengunjung karena stabilitas bangunan dapat menjaga agar tidak merusak bangunan.

4. Menjaga Keamanan Nasional

Terjadinya pelanggaran keamanan gedung bisa mengancam keamanan nasional.

Lihat juga : Mudahnya Mengurus Penerbitan SLF dengan Konsultan

Tips Memastikan Keamanan Bangunan

Berikut ini ada beberapa tips atau cara untuk memastikan keamanan sebuah bangunan.

1. Menggunakan Jasa Arsitek Profesional

Menggunakan arsitek yang sudah profesional dan mampu merancang struktur bangunan agar tetap stabil.

2. Memenuhi Standar dan Peraturan

Keamanan bangunan harus mampu memenuhi peraturan serta standar perencanaan yang ada yaitu SNI, ASCE, dan PBI.

3. Memasang Sistem Keamanan

Sistem keamanan sebuah bangunan harus diperhatikan seperti kontrol akses, kamera pengawas, dan juga sensor suhu.

4. Memasang Fasilitas

Fasilitas teknologi yang ada seperti teknologi contactless yaitu pintu otomatis.

Mudahnya Mengurus Penerbitan SLF dengan Konsultan

Menggunakan layanan jasa konsultan SLF merupakan solusi yang tepat untuk memudahkan Anda pada saat mengurus perizinan bangunan. Yang perlu diketahui yaitu sebuah gedung atau bangunan tidak dapat beroperasi jika tidak tersertifikasi dengan baik.

Menjalankan atau membeli sebuah aset bangunan tidak seperti ketika Anda membeli furniture atau alat elektronik lainnya. Tanpa ada kepengurusan izin, maka bangunan tersebut berarti belum jelas bagaimana legalitasnya sesuai dengan aturan yang berlaku.

Mengenal SLF

SLF atau Sertifikat Laik Fungsi yaitu sebuah sertifikat khusus dari pemerintah daerah yang bertujuan untuk menginformasikan bahwa sebuah bangunan sudah memenuhi dan sesuai dengan standar Laik, baik dari segi teknis ataupun dari segi administratif. Laik di sini yang dimaksud tidak hanya layak saja akan tetapi sudah memenuhi sesuai dengan standar nasional serta sudah teruji sesuai undang-undang yang berlaku.

Untuk masa berlaku SLF ini sejak masa penerbitannya yaitu selama 5 tahun untuk gedung bangunan usaha. Namun untuk bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal masa berlaku SLF-nya yaitu 20 tahun.

Dengan adanya SLF ini sendiri dapat menjamin keselamatan, kesehatan dan kenyamanan orang yang beraktivitas di bangunan tersebut. Dengan hal ini dapat meminimalisir terjadinya berbagai hal yang tak diinginkan.

SLF ini dikeluarkan pemerintah daerah berdasarkan dengan kebijakan masing-masing daerahnya. Sebab pemerintah pusat mengembalikan kebijakan tentang prosesnya tersebut kepada pemerintah daerah dimana setiap wilayahnya memiliki dinas masing-masing yang berbeda untuk mengurus SLF.

Hal tersebut berpengaruh juga terhadap persyaratan pada proses pengajuannya. Meskipun secara umum persyaratannya hampir sama, namun setiap daerah memiliki perbedaan tersendiri yang harus dikonfirmasi oleh dinas terkait terlebih dulu.

Proses dan Persyaratan Pengajuan SLF

Proses pengajuan SLF yang diajukan ke dinas setempat dapat dilakukan melalui Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG) yang dikelola langsung oleh Kementerian PUPR. Pada beberapa daerah tertentu, DPMPTSP yang diperbantukan untuk pengurusan pengajuan SLF.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP biasanya melakukan validasi untuk mengetahui persyaratan administrasi suatu bangunan apakah sudah memenuhi syarat ataukah belum. Jika belum memenuhi syarat yang diberlakukan, maka permohonan pada sistem tersebut akan dikembalikan kepada pihak pemohon lagi untuk dilengkapi dengan persyaratan yang lengkap.

Di samping DPMPTSP, biasanya ada Dinas Tata Ruang yang ikut melakukan validasi terkait dengan dokumen Keterangan Rancangan Kota atau KRK. Untuk dokumen ini pada setiap Kota atau Kabupaten memiliki sebutan serta prosesnya sendiri-sendiri dengan begitu setiap daerah belum tentu sama.

Di dalam dokumen tersebut, ada informasi tentang hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk pemberian izin bangunan misalnya KDH (Koefisien Dasar Hijau), KDB (Koefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Lantai Bangunan) dan GSB (Garis Sempadan Bangunan).

Lihat juga : Langkah dan Pentingnya Evaluasi Bangunan Sebelum Digunakan

Langkah Pengurusan SLF

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk kepengurusan SLF. Berikut ini penjelasannya.

  • Pengumpulan Data
  • Proses Inspeksi
  • Penerbitan Berita Acara
  • Rapat Internal Konsultan
  • Validasi Data
  • Jadwal Sidang Paparan
  • Berita Acara Sidang
  • Penerbitan SLF
  • Biaya Pengurusan Konsultan SLF
  • Untuk biaya pengurusan konsultan SLF ini dibutuhkan untuk beberapa kebutuhan seperti berikut.
  • Penyedia Jasa
  • Tim Ahli
  • Peralatan
  • Sarana Konsultasi
  • Pengalaman dan Jam Terbang

Peran Konsultan SLF

Peran jasa konsultan SLF ini dalam kepengurusan SLF sangatlah besar sebab pemohon hanya dapat mengurus izin ini melalui penyedia jasa yang merupakan pihak ketiga dalam bidang pengkaji teknis. Di samping itu, konsultan sebagai pihak independen untuk melakukan inspeksi sebuah bangunan.

sebab setelah dilakukan inspeksi kemudian pengujian terhadap bangunan nantinya dapat dikaji secara teknis sesuai aturan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan peraturan perundangan-undangan yang diberlakukan untuk kemudian dipresentasikan dinas terkait.

Untuk rumah tinggal, pemohon biasanya dapat menggunakan jasa pengkaji teknis perorangan. Namun, jasa tersebut harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) atau Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK). Sementara itu, penggunaan jasa perorangan tidak disarankan untuk pembangunan bangunan usaha.

Sebagai gantinya, lebih dianjurkan untuk menggunakan penyedia jasa yang telah berbadan hukum agar proses pembangunan lebih terjamin dan sesuai peraturan. Hal ini wajib untuk diperhatikan sebab, saat proses pengunggahan berkas, konsultan harus menyertakan berbagai hal seperti SKA/SKK 3 di bidang arsitektur, bidang bangunan, MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing), dan SBU (Sertifikat Badan Usaha).

SBU sendiri sebetulnya tidak menjadi syarat yang wajib dipenuhi oleh setiap daerah, namun beberapa daerah wajib melampirkan SBU, nah untuk syarat ini hanya dapat dipenuhi konsultan-konsultan tertentu.  Hal tersebut terjadi karena SBU ini hanya diberikan kepada konsultan dengan tenaga ahli yang bersertifikasi sedikitnya 3 orang.

Selain itu jasa konsultan SLF ini juga harus sudah terdaftar secara resmi. Apabila persyaratan yang berkaitan dengan SBU dan SKA tidak terpenuhi, maka permohonan yang terkait dengan pengajuan SLF ini biasanya akan dikembalikan lagi kepada pemohon.

Langkah dan Pentingnya Evaluasi Bangunan Sebelum Digunakan

Bangunan memiliki peranan yang penting mengingat fungsinya sebagai tempat tinggal, bekerja, berkumpul, dan melakukan berbagai aktivitas. Oleh karena itu, kekokohan dan keamanan struktur bangunan menjadi hal yang sangat penting.

Kekokohan dan keamanan tersebut berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi penghuni maupun para pengunjung. Untuk menjaga serta meningkatkan kualitas bangunan, inspeksi dan evaluasi struktur secara berkala menjadi langkah yang sangat penting.

Pentingnya Inspeksi dan Evaluasi Pada Struktur Bangunan

Inspeksi dan evaluasi struktur sebuah bangunan merupakan proses menyeluruh. Tujuan dari hal tersebut yaitu untuk menilai kondisi fisik dan juga teknis bangunan. Hal tersebut penting karena alasan berikut ini.

1. Keamanan Penghuni

Alasan pertama yaitu untuk memastikan struktur bangunan bisa menahan tekanan dan beban yang diberikan dari lingkungannya, melindungi penghuni dan pengunjung dari potensi adanya bahaya struktural.

2. Pemeliharaan Praktis

Adanya inspeksi dan evaluasi struktur bangunan juga memungkinkan pemilik bangunan dapat mengidentifikasi serta memperbaiki masalah dari awal, mencegah kerusakan yang terjadi lebih lanjut yang biasanya memerlukan perbaikan yang lebih besar.

3. Kepatuhan Standar

Inspeksi dan juga evaluasi struktur bangunan memastikan bahwa bangunan tersebut sudah mematuhi standar konstruksi dan peraturan yang diberlakukan setempat untuk menghindari adanya masalah hukum serta keselamatan.

Tahapan Inspeksi dan Evaluasi

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk inspeksi dan evaluasi, berikut ini penjelasannya.

1. Pemeriksaan Visual

Pemeriksaan visual dilakukan pada tahap awal, hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda permasalahan yang mungkin terlihat seperti kerusakan struktural, retak, atau tanda-tanda keausan lainnya.

2. Uji Non-Destruktif

Untuk mendeteksi permasalahan yang mungkin tidak terlihat langsung, dapat digunakan metode seperti inframerah, ultrasonik dan uji kekerasan. Uji non-destruktif ini memungkinkan evaluasi secara mendalam tanpa merusak struktur bangunan.

Lihat juga : Kriteria dan Syarat Pembuatan SLF Bangunan Komersial

3. Pengujian Material

Untuk membantu menilai tingkat kekuatan serta keberlanjutan material pada bangunan yang digunakan di dalam konstruksi, dapat dilakukan pengambilan sampel material serta pengujian laboratorium.

4. Evaluasi Struktural

Dalam tahapan berikutnya harus melibatkan perhitungan dan juga analisis struktural untuk memastikan bangunan bisa menahan beban dapat diantisipasi dan dapat memenuhi standar keamanan.

Manfaat Inspeksi Dan Evaluasi Pada Struktur Bangunan

Ada beberapa manfaat yang akan dirasakan ketika melakukan inspeksi dan evaluasi pada struktur bangunan, berikut manfaatnya.

1. Mencegah Kegagalan Struktural

Dengan melakukan identifikasi potensi masalah mulai dari awal, inspeksi dan evaluasi dapat membantu mencegah terjadinya kegagalan struktural yang bisa menyebabkan kerusakan serius dan bahkan kecelakaan.

2. Perpanjangan Umur Bangunan

Pemeliharaan yang teratur berdasarkan hasil dari inspeksi dan evaluasi bisa memperpanjang umur bangunan yaitu dengan mengidentifikasi dan memperbaiki permasalahan sebelum kerusakan bertambah parah.

3. Kepatuhan Hukum

Dengan dilakukannya inspeksi dan evaluasi dapat memastikan bahwa bangunan sudah mematuhi peraturan serta standar konstruksi sesuai yang diberlakukan. Hal ini juga dapat membantu pemilik bangunan agar tetap mematuhi persyaratan dan aturan hukum.

4. Nilai Properti Meningkat

Bangunan atau gedung yang terawat dengan baik dan dalam kondisi aman cenderung memiliki nilai propertinya yang tinggi dibandingkan dengan bangunan yang kurang terawat, dengan demikian akan memberikan keuntungan finansial tersendiri bagi pemiliknya.

Dari penjelasan tersebut di atas, inspeksi dan evaluasi pada struktur bangunan merupakan investasi yang cukup bijaksana sebab hal ini dapat membantu memastikan kekokohan, keamanan, dan kenyamanan para penghuni dan pengunjung.

Dengan melakukan beberapa langkah preventif dan merespons terjadinya temuan kerusakan dengan cepat, maka kita bisa menjaga bangunan tetap dalam kondisi yang terbaik dan optimal. Sehingga dapat membantu menciptakan lingkungan yang dapat mendukung kehidupan penghuni yang berkualitas.

Langkah Inspeksi dan evaluasi bangunan ini tidak hanya sebuah kewajiban saja, namun merupakan langkah yang proaktif untuk melindungi bangunan dan untuk jangka panjangnya dapat membangun masa depan yang berkualitas dan kokoh.

Lihat juga : Tantangan Regulasi yang Dihadapi Pengelolaan Properti Modern

Menjamin Kualitas Serta Keamanan Pembangunan

Tugas utama dari evaluasi bangunan yaitu dengan uji bahan yaitu memastikan bahwa bahan dari konstruksi tersebut yang digunakan dapat memenuhi standar kualitas serta keamanan. Pengujian ini dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan terjadinya permasalahan seperti kegagalan bahan, kelemahan struktural, serta masalah lingkungan sebelum menimbulkan masalah ke depannya.

Hal ini dapat membantu dalam pencegahan kecelakaan serta kerusakan bangunan dan memastikan pembangunan dapat berlangsung dengan baik dan dapat menghasilkan hasil yang optimal. Uji bahan tersebut memastikan bahwa bahan-bahan material konstruksi telah memenuhi persyaratan kualitas dan standar keamanan yang telah ditentukan oleh pihak pemerintah dan juga industri.

Standar kualitas ini dapat memastikan bahan konstruksi sesuai dengan fungsinya, misalnya ketahanan, kekuatan dan stabilitas. Hal tersebut memastikan bahwa pembangunan dapat berlangsung sesuai desain dan konsep serta memastikan hasil akhirnya dapat memenuhi standar dan harapan yang ditentukan. Selain itu uji bahan ini dapat membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunan.

Kriteria dan Syarat Pembuatan SLF Bangunan Komersial

Ketika membangun konstruksi, sudah semestinya memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan) atau pun PBG (Persetujuan Bangunan Gedung). Setelah itu, barulah gedung bisa dibangun. Namun, jika pembangunan telah selesai, pemilik bangunan harus memiliki SLF, terutama pada pendirian gedung komersil.

Apa Itu SLF?

SLF adalah singkatan dari Sertifikat Laik Fungsi yang aturannya termuat dalam Permen PUPR Nomor 27 Tahun 2018 Tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung. Jadi, sertifikat ini diterbitkan pemerintah untuk bangunan gedung yang sudah selesai pembangunannya sesuai dengan IMB atau PBG. Namun, harus sudah memenuhi persyaratan laik teknis sesuai fungsinya berdasarkan hasil dari pemeriksaan instansi terkait atau konsultan SLF.

Dengan kata lain, IMB dibutuhkan pada perencanaan bangunan, sementara SLF ketika tahapan pembangunan telah selesai. Sehingga, sebuah gedung bisa saja dianggap legal pendiriannya tetapi ilegal untuk kegunaannya.

Masa berlaku SLF mencapai 5 tahun untuk bangunan yang bukan sebagai rumah tinggal dan 20 tahun untuk rumah tinggal. Namun, untuk rumah tinggal sederhana atau deret sederhana 1 lantai, dengan luas bangunan maksimal mencapai 36 m2 dan luas tanah 72 m2, tidak harus memperpanjang SLF.

Kriteria Bangunan Lolos SLF

Sebelum Anda membuat SLF ini, ketahui terlebih dahulu kriteria bangunan yang dianggap layak sebagaimana yang akan dijelaskan berikut ini.

1. Arsitektur Bangunan

Arsitektur bangunan menjadi hal krusial dalam pendirian sebuah gedung. Mulai dari bagaimana penampilan gedung, keselarasan bangunan, tata ruang interior hingga keserasian antara bangunan dengan lingkungannya.

Lihat juga : Peran Konsultan SLF dalam Pengurusan Sertifikasi Bangunan

2. Peruntukan atau Tujuan Pembangunan Gedung

Sudah semestinya pendirian sebuah bangunan sesuai dengan fungsinya. Misalnya saja untuk bangunan rumah sakit di dalamnya terdapat kamar rawat inap, ruang obat, ruang operasi, dan lain sebagainya.

Apabila bangunan terdiri atas beberapa lantai maka bangunan tersebut harus kuat menahan beban yang berat. Sehingga keselamatan dan keamanan penghuni dan pengunjung terjamin.

3. Intensitas

Intensitas sebuah bangunan termasuk kepadatan, ketinggian, dan jarak bebas dari bangunan gedung. Misalnya apabila lokasi bangunan dekat area bandara, ketinggian maksimum pendirian bangunan terdapat aturannya.

4. Pengendalian Terhadap Dampak Lingkungan

Pendirian bangunan dilarang mengubah sifat fisik dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Apalagi membuat spesies-spesies langka (flora dan fauna) berpotensi mengalami kepunahan. Jadi, pendirian bangunan pada lokasi yang rentan kerusakan, hutan lindung, area konservasi hingga taman nasional perlu dipertimbangkan.

Lihat juga : Tantangan Regulasi yang Dihadapi Pengelolaan Properti Modern

Syarat yang Harus Dilengkapi untuk Pembuatan SLF

Jika dirasa bangunan gedung milik Anda sudah memenuhi kriteria di atas, selanjutnya penuhi berkas-berkas untuk pengajuan pembuatan sertifikat ini. Sebab, SLF menjadi bukti bangunan sudah teruji keandalannya. Berikut ini adalah berkas-berkas yang harus Anda lengkapi untuk pembuatan Sertifikat Laik Fungsi untuk bangunan gedung komersial.

  • Surat permohonan untuk pengajuan Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
  • Fotocopy kartu identitas dari pemohon ataupun penanggung jawab, bagi WNI menyertakan e-KTP dan WNA menyertakan Paspor/VISA atau KITAS
  • Jika bangunan bukan perseorangan, maka menyertakan fotocopy akta Badan Usaha atau Badan Hukum, termasuk Akta Pendirian dan Perubahan, Surat Keputusan Pengesahan Pendirian dan Perubahan dari instansi terkait, serta NPWP dari Badan Hukum
  • Fotocopy Bukti Kepemilikan Tanah, termasuk Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atau Sertifikat Hak Pakai
  • Fotocopy Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), termasuk Surat Keputusan IMB, Peta Ketetapan Rencana Kota (KRK), Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB) atau Blok plan lampiran IMB, Gambar Arsitektur, serta Instalasi Bangunan lampiran IMB
  • Berita Acara yang disetujui atas selesainya tahapan pembangunan dan sudah sesuai dengan IMB
  • Laporan Direksi Pengawas, termasuk fotocopy Surat Penunjukkan Pemborong dan Dewan Pengawas diikuti Anggota Dewan Pengawas, fotocopy SIUJK/TDR Pemborong dan SIPTB Direktur Pengawas, Laporan Direksi lengkap, serta Surat Pernyataan Koordinator Dewan Pengawas Bangunan bahwa pembangunan sudah selesai dan sesuai IMB
  • Gambar Built Drawing dalam bentuk hardcopy dan softcopy
  • Apabila bangunan sedang maupun tinggi, menyertakan Rekomendasi dan Berita Acara yang berasal dari instansi terkait, mengenai hasil uji coba instalasi dan kelengkapan dari bangunan, diantaranya instalasi Listrik Arus Kuat dan juga Pembangkit Listrik Cadangan atau Genset, Instalasi Kebakaran (APAR, alarm sistem, instalasi pemadaman api, dan sebagainya), instalasi Transportasi Dalam Gedung atau lift, instalasi Tata Udara Dalam Gedung atau AC, instalasi penyalur petir, dan sebagainya
  • Foto Bangunan
  • Foto Sumur Resapan Air Hujan sesuai gambar SRAH, untuk ukuran disesuaikan dengan kebutuhan

Jika seluruh berkas sudah lengkap, selanjutnya ajukan kepada Dinas PUPR terdekat sesuai dengan domisili bangunan gedung. Setelah itu, tunggulah beberapa waktu sampai SLF terbit.

Sebagai informasi, pemerintah daerah akan memeriksa kelengkapan berkas persyaratan yang Anda ajukan. Jika dinyatakan lengkap, SLF bisa terbit sekitar 3 hari kerja. Namun, jika belum lengkap, maka Anda akan diberikan informasi SLF tidak bisa ditertibkan.

Tantangan Regulasi yang Dihadapi Pengelolaan Properti Modern

Dunia properti modern sering kali mengalami kerumitan, salah satunya tantangan regulasi yang selalu mengalami perubahan. Regulasi ini sering kali berkaitan dengan batasan zonasi bangunan, kepatuhan lingkungan hingga kode bangunan. Ini penting untuk para pengembang properti modern agar memperoleh informasi guna kelancaran proyek mereka nantinya.

Tantangan Regulasi Properti Modern

Agar tidak ada kendala dalam setiap pembangunan properti maka para pengembang harus menyesuaikan dengan regulasi yang berlaku. Berikut ini akan dijelaskan sejumlah tantangan regulasi yang harus dipahami oleh para pengembang.

Batasan Zonasi Penggunaan Lahan

Zonasi di sini menentukan penggunaan lahan untuk kebutuhan pembangunan, seperti gedung komersial maupun perumahan. Regulasi ini beragam tergantung wilayah hukumnya. Sehingga masing-masing pengembang harus memahami regulasi daerah yang mengaturnya.

Tidak hanya sebatas memahami saja, tetapi juga mematuhinya. Hal ini agar tidak ada penundaan atau permasalahan hukum yang mengakibatkan kerugian. Anda bisa bermitra dengan instansi terkait atau mencari konsultan profesional untuk membantu mengatasi permasalahan zonasi ini, sekaligus memaksimalkan potensi pembangunan properti.

Kepatuhan Lingkungan

Regulasi yang mengatur tentang lingkungan ini bertujuan melindungi sumber daya alam dan mencegah dampaknya. Sebagai pengembang, harus menilai dampak-dampak proyek terhadap lingkungan. Selain itu, mematuhi regulasi yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan, misalnya pengelolaan limbah, efisiensi energi, penggunaan air, dan sebagainya.

Anda harus mampu menilai dampak lingkungan secara komprehensif. Lakukan kerja sama dengan konsultan profesional serta menerapkan praktik yang berkelanjutan. Ini membantu para pengembang memahami regulasi lingkungan dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.

Kode Bangunan

Kode bangunan ini merupakan penetapan standar untuk konstruksi, desain, dan hunian bangunan. Anda harus mendapatkan izin pembangunan dan mematuhi kode-kode bangunan. Sebab, ini Langkah penting untuk tiap proyek pembangunan properti modern.

Sebagai pengembang, Anda bisa bekerja sama dengan arsitek dan kontraktor berpengalaman. Mereka memahami kode-kode tersebut untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Sehingga tidak ada kesalahan yang mengakibatkan kerugian.

Lihat juga : Peran Konsultan SLF dalam Pengurusan Sertifikasi Bangunan

Pelestarian Bangunan Bersejarah

Pelestarian bangunan bersejarah menjadi aspek penting pula yang harus dipahami para pengembang. Regulasi ini biasanya berkaitan dengan pelestarian sejarah dan budaya, termasuk pembongkaran bangunan-bangunan bersejarah penting. Ini menjadi penting untuk para pengembang dalam memahami aturan ini sembari menemukan cara efektif untuk menggunakan kembali bangunan bersejarah untuk keperluan modern.

Syarat Perumahan Terjangkau

Syarat membangun perumahan terjangkau biasanya mewajibkan pengembang menyertakan presentase tertentu dari unit perumahan. Syarat ini bertujuan memenuhi kebutuhan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Tips Menghadapi Tantangan Regulasi untuk Properti Modern

Setelah memahami tantangan regulasinya, untuk kelancaran pembangunan properti modern simak tipsnya berikut ini.

Update Regulasi

Regulasi sering kali mengalami perubahan, sehingga penting untuk terus memperoleh informasi update. Terutama soal perubahan dan pembaruan yang berpengaruh terhadap proyek. Anda bisa memantaunya melalui website instansi terkait, menjalin jaringan dengan para profesional di bidang properti, dan mengikuti seminar terkait.

Interaksi dengan Instansi Terkait

Menjalin interaksi dengan instansi terkait di daerah membantu Anda dalam menavigasi regulasi, terutama soal zonasi penggunaan lahan. Anda bisa menghubungi otoritas tersebut sejak awal sebelum proses pembangunan berlangsung. Ini penting untuk memastikan prosesnya lancar dan menghindari potensi masalah ke depannya.

Mencari Konsultan

Pembangunan properti modern bisa menjadi sebuah proses rumit. Sehingga Anda perlu melibatkan konsultan profesional untuk memberikan panduan dalam menghadapi tantangan regulasi. Para profesional ini memiliki pengalaman dalam memahami dan mematuhi regulasi. Ini bisa meminimalisir risiko penundaan yang berakibat pada kerugian atau persoalan hukum.

Penilaian Secara Komprehensif

Penting melakukan penilaian secara menyeluruh terkait dampak lingkungan dari pembangunan yang akan Anda lakukan. Termasuk di dalamnya evaluasi terhadap berbagai faktor, seperti pengelolaan limbah, penggunaan air hingga efisiensi energi.

Konsultasi dengan pakar lingkungan membantu Anda memastikan proyek sudah mematuhi regulasi lingkungan. Sehingga meminimalisir dampak negatif terhadap ekosistem yang ada di sekitarnya.

Lihat juga : Alasan Pentingnya Memprioritaskan Keamanan Bangunan

Kolaborasi dengan Kontraktor yang Berpengalaman

Kontraktor berpengalaman lebih memahami regulasi bangunan. Sehingga mudah dalam memperoleh izin untuk memperlancar proyek pembangunan secara signifikan, serta menghindari potensi masalah hukum. Pilihlah kontraktor sesuai area pembangunan yang lebih paham dengan persyaratan-persyaratan khusus.

Proaktif dan Fleksibel

Anda harus melakukan antisipasi tantangan regulasi dengan bersikap proaktif untuk meminimalisir risiko dan potensi penundaan pembangunan. Penting untuk bersikap fleksibel selama berjalannya proses pembangunan karena regulasi mudah berubah.

Manfaatkan Teknologi

Teknologi bisa menjadi alat ampuh untuk menghadapi tantangan regulasi ini. Ada berbagai software dan platform digital untuk membantu menyederhanakan setiap prosesnya, mengelola dokumentasi, dan melacak kepatuhannya. Alat ini bisa meningkatkan efisiensi, memastikan persyaratan terpenuhi dan meminimalisir human error.

Pada dasarnya, menghadapi tantangan regulasi yang mudah berubah butuh perencanaan cermat, pendekatan proaktif, dan keahlian. Apabila mematuhi regulasi tersebut, dapat meminimalisir risiko yang berakibat pada kerugian.